Friday

Horeeeeee....

Cerita Bahagia hari ini Dari Gadis Kecilku..

Tasya : Horeeeeee...horeeee..horeeeeee..
Tasya : Mama..mama..mama,Tasya Winner (itulah kata-kata gadis kecilku sepulang Sekolah Hari ini,Aku sebagai Mamahnya berhenti sejenak dan bertanya)

Mama : Tasya Winner..)))

Tasya : Iya ma ,Tasya dapat Gift buku dari sekolahan Tasya.

Mama : (mama masih ngga percaya) Mana hadiahnya..??

Tasya : (ambil dari tasnya) ini Ma..

Mama : (dalam hati benar nih anak) Oh iya benar,Alhamdulillah..akhirnya anakku dapat Excelence in Literacy From the Kiwanis Club di bulan maret ini.

Mama : Kenapa Tasya dikasih gift..??

Tasya : Karna Tasya disekolah pintar ma..dan ngga nakal

Mama: oh iya..

Tasya : Iya ma

Mama : Ya udah ,besok-besok belajar yang rajin lagi ya,biar pintar jadi dapat gift lagi,ntar mama papa beliin juga gift buat Tasya.

Tasya : Asyikkkkkk..


Alhamdulillah,akhirnya Anakku dapat Literacy juga dari Sekolahnya,karna slama ini kitaslalu was-was takut Dia susah memahami percakapan Guru dan Temannya,ternyata dugaan kami Salah.

Slalu jadi anak yang pintar dan semakin pintar ya Nak..,Aamiin...
Mama & Papa

2 comments:

Unknown said...

Makan Roti Koq Tambah O ‘On

Sekilas info untuk teman-teman, saya ingin berbagi informasi mengenai beberapa hal yang mungkin berguna bagi kita semua.

Kemarin ini saya tertawa terkekeh-kekeh karena ada orang berkata: Anak saya, saya makanin roti tiap hari, koq nggak tambah pintar, tapi tambah O’On (Bloon).

Inilah perkataan Sue Dengate mengenai pemakaian pengawet roti supaya roti bisa awet lebih dari 2 hari yg saya quote dari artikel “Bread for success”:

Author and food intolerance counsellor Sue Dengate has researched calcium propionate, commonly known as preservative 282 in bread.
"I think parents should know that there is a preservative in what we regard as a healthy food that is eaten several times a day by most children that can affect behaviours and learning disabilities," Ms Dengate said.
Preservative 282 is a mould inhibitor that is added to bread.
"Most people think that additives are tested before approval," Ms Dengate said. "Well I've got news for you, they are not tested for effects in children's learning and behaviour."
The latest research suggests preservative 282 may cause permanent changes to the brain in rats, along with long-lasting defects in learning abilities.
"All we can say is if it's causing permanent damage in brains of rats what's it doing to the brains of our children?" Ms Dengate said.

Hasil dari penelitian di Malaysia terdapat sekitar 92% roti yang beredar (termasuk roti merek terkenal) menggunakan pengawet lebih banyak sampai 5x dari jumlah yang diijinkan oleh undang-undang. Bagaimana dengan roti yang ada di Indonesia? Informasi yang saya peroleh juga sangat memprihatinkan. (mungkin teman-teman ada yang bisa sharing).

Sebagai ganti roti, ada produk yaitu rice cake (roti beras panggang) seperti "N_asiKriuk Debbie, atau Sun Rice dari Australia untuk menyelingi makan roti. Rice cake ini kering dan tak ber-pengawet, sehingga kadar pengawet dalam tubuh & otak tidak terlalu menumpuk.

Kelebihan dari roti beras panggang sebagai pengganti roti yang lebih sehat antara lain:
- Karena kering, tidak perlu pengawet.
- Karena dari beras, rendah kalori-nya.
- Proses pembuatannya tidak menggunakan pengembang (bread improver) dan pemutih.
Dengan banyak-nya masalah obesitas, Amerika pun sekarang ber-alih ke produk2 yang terbuat dari beras dan ber-bentuk kering, spt rice crispy atau rice cereal.

Terima kasih.

Roti Beras Panggang N_asiKriuk Debbie atau Sun Rice bisa anda dapatkan di supermarket Rezeki, Nano-Pluit dan All Fresh.

Unknown said...

Sekarang roti menjadi hot issue di Amerika ketika org Amerika-pun sekarang ini menjerit: Too Much Bread Improver, Too much Bread softener, Too Much Preservative.

Pengujian roti di Malaysia menunjukkan bahwa 92% dari roti yang ber-edar (termasuk roti ternama atau roti yang dihidangkan di restoran siap saji) mengandung pengawet hingga 5 kali dari yang dibenarkan oleh undang-undang.
Diperkira-kan hal yang sama juga terjadi pada industri makanan di Indonesia-pun.

Di Indonesia makanan basah seperti mie basah, bakso basah, tahu basah, roti, dll, mengandung terlalu banyak pengawet. Dan karena mau murah mereka memakai pengawet yang bukan food grade. Padahal kebanyakan pengawet dihubungkan dengan penyakit ADD hiperaktive. Dan Bread Improver yang terlalu banyak untuk supaya roti dapat mengembang besar sekali bisa menimbulkan kanker (Source Wikipedia: Bread Improver)

Kemarin ini di sekolah untuk anak kurang mampu, aku lihat anak cewek umur 5 tahun cakep, tapi kalau diperhatikan lagi anak kecil ini terkena penyakit ADD hiperactive(Jadi kerja-nya goyang melulu). Kasihan sekali, ya !!

Sekarang juga sudah ada pengganti roti yang lebih sehat, yaitu roti beras kering (rice cake).
Kalau yang buatan Australi nama-nya Sun Rice, kalau yang buatan lokal nama-nya N_asiKriuk Debbie (Tersedia di All Fresh atau Mini market Nano Pluit atau Supermarket Rezeki). Harga-nya juga tidak mahal.
Rice cake /roti beras kering ini:
Karena kering, tidak perlu pengawet.
Karena terbuat dari beras, tidak perlu pengembang yang bisa menyebabkan kanker.
Karena terbuat dari beras, bukan gandum, rendah kalori-nya, bisa tetap langsing.

Karena banyak-nya obesitas (kegemukan), org Amerika sekarang juga berpindah dari gandum ke beras (cereal mereka yg pakai beras seperti cocoa puff atau rice krispy).

Trm kasih.